Apakah Penyakit Zika itu ?
Sebagaimana
yang di kutip situs Wikipedia, di dijelaskan bahwa virus Zika merupakan
sejenis virus yang berasal dari family flaviviridae dan genus
flavivirus yang mana, dua jenis virus tersebut berasal dari nyamus yang
berjenis Adedes.
Jika
dilihat dengan sekilas, dampak dari virus Zica ini, cenderung mirip
dengan penyakit dengue dan juga chikungunga, seta masa berlangsungnya
dapat terjadi selama beberapa hari bahkan sampai satu minggu lamanya.
Kondisi
inilah yang pada umumnya bisa membuat penderita yang terinfeksi virus
ini akan mengalami kondisi yang cukup mengkhawatirkan, karena beberapa
dampak atau risiko yang dirasakan seperti nyeri sendi, demam dan risiko
lain, tentu saja akan membuat penderita tidak dapat mampu menjalankan
aktivitas sehari – harinya yang sering dilakukannya.
Sejarah Virus Zika
Virus
zika merupakan virus yang disebarkan melalui perantara nyamuk yaitu
nyamuk yang sama yang menyebarkan virus dengue penyebab penyakit demam
berdarah yaitu nyamuk Aedes aegypti.
Virus
Zika pertama kali ditemukan pada tahun 1947 dan telah menjadi wabah di
berbagai negara di Afrika, Asia Tenggara, dan Kepulauan Pasifik. Selama
tahun lalu, penyakit ini juga telah menyebar di beberapa bagian Amerika
Tengah dan Selatan.
Selain
nyamuk Aedes aegypti, nyamuk Aedes albopictus adalah nyamuk lain yang
juga berpotensi yang memiliki tingkat keganasan yang sama sebagai agen
virulensi. Nyamuk jenis ini paling banyak dijumpai di daerah Afrika dan
Asia. Aedes albopictus, yang juga dikenal sebagai nyamuk macan Asia
dengan ciri garis-garis putih, dianggap spesies nyamuk yang paling
agresif. Kedua spesies biasanya menggigit pada siang hari dan pada sore
hari, sehingga kelambu untuk tidur malam dianggap tidak begitu berguna
untuk mecegah penyebaran virus Zika. Setiap spesies nyamuk ini juga
dapat menginfeksi orang dengan demam berdarah, chikungunya, dan demam
kuning.
Salah
satu negara yang terbanyak yang terkena virus zika adalah Brazil
semenjak pertengahan 2015 ada sekita 500.000 penduduk yang tertular
virus Zika ini. Bahkan sampai berkembang banyak sekali sehingga mencapai
sampai 1,5 juta penduduk yang tertular.
Virus
zika yang terjadi sekarang ini sangat membahayakan bagi perkembangan
janin pada ibu yang hamil, hal ini dikarenakan pada kasus yang terjadi
di Brazil, ibu yang hamil banyak yang melahirkan bayi yang abnormal
dengan kelainan pada tulang kepala lebih kecil dari umumnya, kelainan
ini dinamakan dengan mikrosefalus, maka dari itu virus zika ini
disinyalir memiliki efek yang merusak pada perkembangan janin meskipun
sampai sekarang para ilmuwan masih terus meneliti kemungkinan hal
tersebut.
Pada
tahun 2010 sampai 2014, brazil mempunyai rata rata 156 bayi yang lahir
dengan microcephaly setiap tahunnya. Yang lebih mengejutkan lagi pada
tahun 2015, lebih dari 3,000 bayi lahir dengan kondisi tersebut, bahkan
hingga berujung kematian hal tersebut di duga ada kaitannya dengan jejak
virus zika.
Virus
Zika menyebar ke orang melalui gigitan nyamuk. Gejala yang paling umum
dari penyakit virus Zika adalah demam, ruam, nyeri sendi, dan
konjungtivitis (mata merah). Penyakit ringan biasanya memiliki gejala
yang berlangsung dari beberapa hari sampai satu minggu.
Pada
bulan Mei 2015, Organisasi Kesehatan Amerika (PAHO) mengeluarkan
peringatan mengenai kontak pertama yang dikonfirmasi infeksi virus Zika
di Brasil. Wabah di Brasil yang terjadi diduga menyebabkan sindrom
Guillain-Barré dan kecenderungan wanita yang hamil melahirkan bayi
dengan cacat lahir dan dapat melahirkan anak yang memiliki kecenderungan
mengalami kelainan.
Apakah virus Zika ini sudah ada di Indonesia?
Pertama
kali virus Zika berhasil diisolasi di Indonesia adalah tahun 2015 lalu
oleh lembaga Eijkman Jakarta. Namun dari hasil penulusuran di berbagai
jurnal kepustakaan ternyata pada tahun 1981, peneliti Australia telah
melaporkan pasien penderita virus Zika setelah bepergian ke Indonesia.
Laporan-laporan
tentang penularan kasus ini dari Indonesia terus berlanjut, pada tahun
2013, peneliti Australia juga melaporkan kembali penemuan satu kasus
infeksi virus Zika pada seseorang warga negara Australia setelah
melakukan perjalanan selama 9 hari ke Jakarta. Penemuan kasus tersebut
dipublikasi di American Journal Tropical Medicine and Hygiene.
Dari
laporan beberapa kasus terdahulu dan adanya penemuan virus ini tahun
lalu oleh lembaga Eijkman, jelas bahwa virus Zika juga sudah ada di
Indonesia.
Gejala virus Zika
Seperti
infeksi virus pada umumnya pada awal penyakit pasien akan merasakan
demam mendadak, lemas, kemerahan pada kulit badan, punggung dan kaki,
serta nyeri otot dan sendi.
Beda
dengan dengan infeksi virus Dengue, pada infeksi ini mata pasien akan
merah karena mengalami radang konjungtiva atau konjungtivitis. Pasien
juga akan merasakan sakit kepala.
Pemeriksaan
laboratorium sederhana biasanya hanya menunjukkan penurunan kadar sel
darah putih seperti umumnya infeksi virus lainnya. Berbeda dengan
infeksi demam berdarah, infeksi virus Zika tidak menyebabkan penurunan
kadar trombosit.
Pencegahan
Tidak ada vaksin untuk mencegah penyakit virus Zika (Zika).
Mencegah Zika dengan menghindari gigitan nyamuk
Nyamuk yang menyebarkan virus Zika gigitan sebagian besar pada siang hari.
Nyamuk yang menyebarkan virus Zika juga menyebar berdarah dan chikungunya virus.
Ketika
bepergian ke negara-negara di mana virus Zika atau virus lainnya
disebarkan oleh nyamuk yang ditemukan, dapat mengambil langkah-langkah
berikut ini:
- Kenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang.
- Tinggal di tempat-tempat dengan AC atau bahwa penggunaan jendela dan layar pintu untuk menjaga nyamuk di luar.
- Tidur di bawah tempat tidur kelambu jika Anda berada di luar negeri atau di luar dan tidak mampu melindungi diri dari gigitan nyamuk.
- Gunakan Perlindungan losion penolak serangga.
- Jika menggunakan tabir surya, oleskan tabir surya sebelum menerapkan obat nyamuk.
Jika Anda memiliki bayi atau anak:
- Jangan gunakan obat nyamuk pada bayi lebih muda dari usia 2 bulan.
- Usahakan pakaian anak menutupi lengan dan kaki atau Penutup boks, kereta dorong, dan gendongan bayi dengan kasa nyamuk.
Virus
Zika dapat ditemukan dalam darah dan diteruskan dari orang yang
terinfeksi ke nyamuk lain melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang terinfeksi
kemudian dapat menyebarkan virus ke orang lain.